Minggu, 25 September 2016


Bisnis Warnet Kerap Dipandang Negatif

menanggapi stigma negatif masyarakat terhadap warnet, saya hanya ingin sekedar mengutarakan pengalaman saya selama menjalankan usaha warnet ini.
-Fasilitas Umum-
Warnet saya tidak hanya sebagai tempat bermain, bisa digunakan untuk mencari 'informasi' lainnya misal bahan tugas sekolah dan kuliah. kebanyakan warnet game tidak menyediakan fasilitas printer bahkan ada yg tidak bisa buka browsing apalagi tancap flashdisk. Ini yg menyebabkan orangtua taunya anak ke warnet buat cuma main game saja. Di warnet saya sendiri justru sering ada orangtua yg ikut membantu anaknya mencari bahan tugas sekolah, atau sekedar menemaninya saja. Dan ada juga yg datang ke warnet cuma buat nge-print.
-Judi dan Pornografi-
saya sebisa mungkin memblok kedua hal ini agar tidak mudah diakses. saya sendiri mengakui mustahil untuk bisa terkunci 100%, disamping keterbatasan ilmu saya dan juga pasti "banyak jalan menuju Roma". Namun hal ini sudah cukup bagi 'bokepers' dan 'gamblers' jadi malas buat maen di warnet saya, sampai2 ada yg bilang warnet saya payah karena gak bisa mengakses situs2 tsb.
-Posisi Client-
Ini masalah selera saja. Namun ternyata non-gamer memang kurang suka dengan posisi komputer yg membelakangi dinding, terutama oleh cewek2 dan bapak2 karena umumnya mereka hanya ingin sekedar browsing dan membutuhkan sedikit privasi. user cewek kadang datang bersama temannya sehingga butuh ruang 'ekstra', sedangkan user dewasa beranggapan tempat game hanyalah buat anak kecil. memang penggunaan sekat/bilik menjadi dilema karena berpotensi tempat mesum. oleh karena itu dapat disiasati dengan disain sekat yg lebih terbuka, dan operator perlu sesekali 'patroli' (op kalo kelamaan duduk juga gak baik loh..)
-Jam Malam-
2 tahun pertama warnet sempat buka sampai jam 4 subuh. Namun akhirnya warnet saya didatangi Satpol PP hingga 2 kali bawa wartawan segala. muka op saya disorot kamera namun untunglah gak sampai muncul di media massa (kalo warnet tetangga iya masuk koran). sejak itu saya membatasi warnet buka maksimal sampai jam 12 malam saja, bahkan kalau bisa tutup lebih awal. saya juga merasa lewat tengah malam adalah bukan waktu yg 'sehat', dalam artian lingkungan menjadi lebih rawan dan kurang kondusif, juga angin malam memang kurang baik untuk tubuh.
-Variasi Usaha-
Ada banyak peluang usaha yg bisa diciptakan di satu tempat yg masih berhubungan dengan warnet. misalkan jual minuman dan makanan ringan, cafe hotspot dan nobar, layanan PPOB, voucher pulsa dan token listrik, ATK dan fotokopi, rental dan servis komputer, bahkan hingga jasa kurir ekspres. intinya kita bisa membuat semacam "One-stop Solution" agar bisa mencakup semua kalangan. sayang rasanya jika punya tempat usaha namun hanya diperuntukkan sebagai warnet saja.

0 komentar:

Posting Komentar